Teknik Pemisahan Minyak Bumi

Assalammualaikum, Selamat datang di Kelas IPS. Disini Ibu Guru akan membahas tentang pelajaran Geografi yaitu Tentang “Minyak Bumi “. Berikut dibawah ini penjelasannya:

Teknik-Pemisahan-Minyak-Bumi

Alam memberikan sekian banyak macam sumber yang dapat dimanfaatkan untuk menyokong segala macam kegiatan makhluk hidup yang dikenal dengan sebutan sumber daya alam. Hampir seluruh makhluk hidup yang bermukim di Planet Bumi ini memanfaatkan sumber daya alam tersebut, sebut saja tanaman yang memanfaatkan sinar matahari guna menolong dalam proses fotosintesis. Di samping sinar matahari ada pun air ataupun udara yang pun sama pentingnya menolong keberlangsungan hidup makhluk hidup.

Udara, air dan sinar matahari yang telah dilafalkan di atas masuk ke dalam kumpulan sumber daya alam bisa diperbaharui dengan kata lain sumber daya alam itu tidak akan berakhir jika dipakai secara terus menerus. Dan berkebalikan dari tersebut ada sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui yakni sumber daya alam tersebut perlu waktu yang paling lama guna mendapatnya kembali. Contoh dari sumber daya alam tidak terbarukan yakni minyak bumi dan gas alam.

Sejak kesatu kali ditemukan selama 5000 tahun SM, waktu tersebut minyak bumi melulu dimanfaatkan sebagai obat luka, pembasmi kutu sampai obat pencahar. Seiring berjalannya masa-masa minyak bumi mulai diubah hingga menghasilkan minyak yang mudah dihanguskan dan semenjak saat tersebut minyak bumi tidak sedikit dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Baca pun mengenai proses pengolahan minyak mentah. Untuk mengolah minyak bumi menjadi bahan bakar yang anda kenal sekitar ini memerlukan proses yang lumayan panjang. Salah satu langkah yang mesti dilewati yaitu proses pemisahan. Lalu apa saja kiat pemisahan minyak bumi? Berikut tahapannya:


Teknik Pemisahan Minyak Bumi

Berikut ini terdapat beberapa teknik pemisahan minyak bumi, yaitu sebagai berikut:


1. Destilasi

Pada proses penyulingan atau destilasi ini minyak diceraikan menurut titik didihnya. Sedangkan untuk destilasi yang terfraksi dibutuhkan untuk larutan (dalam urusan ini minyak) yang memiliki perbedaan titik didih tidak terlampau jauh atau selama 30oC atau lebih. Hal ini dilaksanakan menurut pada perbedaan titik didih dari dua atau lebih cairan yang tercampur untuk lantas dipanaskan, andai ada komponen yang mempunyai titik didih rendah, maka komponen itu akan menguap terlebih dahulu. Dengan mengerjakan pengaturan suhu secara hati-hati, kemudian menguapkan larutan sampai mengembunkan guna mendapatkan komponen yang diharapkan secara bertahap.


  • Destilasi Bertingkat

Pada proses ini minyak mentah yang didapatkan tidak diceraikan menjadi sejumlah komponen murni tetapi masuk ke dalam fraksi – fraksi yang mempunyai kisaran titik didih tertentu. Hal ini dilaksanakan mengingat andai di dalam minyak bumi ada komponen hidrokarbon yang cukup tidak sedikit serta isomer – isomer hidrokarbon pun mempunyai titik didih berdekatan. Adapun proses penyulingan bertingkat sebagai berikut:

Minyak mentah dipanaskan dengan uap air bertekanan tinggi sampai bersuhu 600o Uap minyak yang diterbentuk dialirkan guna ditampung di dalam menara destilasi.
Uap minyak di dalam menara penyulingan dipindahkan dengan melalui plat – plat atau tray. Masing – masing tray mempunyai tidak sedikit lubang yang pun dilengkapi penutup gelembung guna mengaliri uap.
Selama proses perjalanan tersebut, uap minyak mentah bakal mendingin. Ada beberapa uap minyak mentah menjangkau titik kondensasi menyusun zat cair. Sedangkan zat cair yang didapat menurut suhu tertentu itu disebut dengan fraksi.
Untuk fraksi yang berisi senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan merasakan kondensasi pada unsur bawah menara distilasi. Sedangkan guna fraksi yang mempunyai titik didih rendah bakal berada di unsur atas menara


  • Distilasi Sederhana

Untuk proses distilasi sederhana, dasar pemisahan minyak bumi mentah dilaksanakan dengan mengasingkan titik didih yang lumayan jauh atau dengan memakai salah satu komponen yang mempunyai sifat volatil. Ketika gabungan minyak bumi mentah dipanaskan, maka komponen yang mempunyai titik didih lebih rendah akan merasakan penguapan terlebih dahulu. Tidak melulu perbedaan titik didih saja perbedaan dapat diketahui dari kevolatilan yaitu kecenderungan suatu komponen guna menjadi gas. Bagi distilasi sederhana dilaksanakan dengan memakai tekanan atmosfer.


  • Distilasi Fraksionisasi

Pada distilasi fraksionisasi yaitu mengerjakan pemisahan dua atau lebih komponen berwujud cair dari suatu larutan menurut pada perbedaan titik didih. Distilasi fraksionisasi sendiri diperuntukan untuk gabungan yang mempunyai titik didih tidak cukup dari 20o C dan pun menggunakan desakan atmosfer atau bertekanan rendah. Perbedaannya dengan distilasi simpel yaitu terletak pada kolom fraksionasi di mana pada distilasi fraksionasi kolom tersebut merasakan pemanasan dengan suhu yang bertolak belakang – lain untuk masing-masing platnya.


  • Distilasi Uap

Distilasi uap dipakai untuk mengasingkan komponen yang mempunyai titik didih di atas 200 derajat celcius. Distilasi ini juga dapat menguapkan senyawa yang mempunyai titik didih 100o C dengan memakai tekanan atmosfer memakai air mendidih atau uap. Dasar dari distilasi uap yakni dapat digunakan pada gabungan yang tidak larut


  • Distilasi Vakum

Distilasi ini seringkali digunakan guna senyawa tidak stabil, dengan kata lain dapat terdekomposisi bak sebelum atau mempunyai titik didih di atas 150o C. Pada distilasi vakum tidak dapat memakai pelarut bertitik didih rendah andai kondensor memakai air dingin. Hal ini diakibatkan karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh air.


2. Absorpsi

Biasa dipakai untuk mengasingkan komponen yang mempunyai titik didih tinggi dengan gas. Dalam urusan ini dipakai minyak gas guna menyerap gasolin alami yang berasal dari gas – gas basah. Gas ini berasal dari tank penyimpanan gas yang didapatkan dari pemanasan matahari kemudian diserap ulang oleh tanaman. Proses absorpsi ini dilaksanakan untuk mengabsorpsi hidrokarbon berfraksi enteng serta membetulkan kapasitas absorpsi minyak gas.


3. Adsorpsi

Proses adsorpsi atau penyerapan ialah saat suatu cairan, fluida atau gas berikatan dengan padatan atau cairan lainnya (adsorben, zan penyerap) dan menyusun lapisan tipis atau film di permukaannya. Pada adsorpsi dilaksanakan untuk menemukan komponen berat dari gas. Hasil yang didapatkan dari proses ini yakni bensin dari gas bumi berupa arang aktif.


4. Filtrasi

Pada proses ini dipakai untuk mengalihkan lilin yang ada pada lilin yang berisi destilat. Jika filtrasi memakai tanah liat bermanfaat untuk decolorisasi fraksi.


5. Kristalisasi

Sebelum menginjak tahan filtrasi, lilin mesti dibekukan atau dikristalisasi terlebih dahulu guna menyesuaikannya memakai kristal dengan teknik cooling dan stirring. Bagian lilin yang tidak diperlukan, dipindah dan bakal menjadi lilin mikrokristalin yang dapat diperjual belikan. Kristalisasi sendiri adalahproses pembentukan padatan yang berasal dari larutan endapan, melt atau endapan dari gas.


6. Ekstraksi

Ekstraksi ialah suatu proses mengasingkan zat dengan berdasar pada perbedaan kelarutan terhadap dua cairan tidak terlarut, seringkali antara air dengan pelarut organik. Proses ekstraksi sendiri didasari dari bahan tertentu yang berada pada dua unsur dengan sifat larut berbeda.


Demikian Penjelasan Pelajaran IPS-Geografi Tentang 6 Teknik Pemisahan Minyak Bumi Beserta Kegunaannya

Semoga Materi Pada Hari ini Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi, Terima Kasih !!!


Baca Juga :

Rate this post