Assalammualaikum, Selamat datang di Kelas IPS. Disini Ibu Guru akan membahas tentang pelajaran Geografi yaitu Tentang “Terbentuknya Fosil“. Berikut dibawah ini penjelasannya:
Bumi terbentuk semenjak ratusan abad yang lalu. Bahkan Planet Bumi sudah ada jauh sebelum terdapat manusia. Pertama kali, Bumi ini dihuni oleh bangsa hewan purba yang ukurannya paling besar. Bahkan setelah tersebut Bumi dihuni oleh kawanan Dinosaurus dan hewan lainnya yang berukuran paling besar bila dikomparasikan dengan ukuran hewan dan insan pada zaman sekarang. Setelah zaman kepemimpinan dinosaurus juga Bumi tidak langsung dihuni oleh insan seperti kini ini, namun insan purba.
Manusia purba mempunyai ukuran tubuh yang pun jauh lebih besar dikomparasikan dengan insan zaman sekarang. Seiring berjalannya masa-masa terjadilah perubahan atau perubahan format dan ukuran sampai-sampai menjadi laksana sekarang. Lalu apakah sejarah tersebut benar adanya? pasti saja, tidak sedikit rekam jejak dari penghuni lama Bumi yang telah ditemukan. Beberapa diantaranya berupa fosil dan pun lukisan- lukisan serta benda- benda prasejarah lainnya.
Diantara ketiganya, yang tidak jarang ditemukan ialah fosil. Kali ini anda akan membicarakan mengenai fosil dan pun proses terbentuknya fosil sehingga dapat ditemukan sampai zaman ketika ini dan bukannya hancur. Fosil memang memegang peranan yang sangat urgen untuk mengenali suatu sejarah, khususnya suasana Bumi pada masa lampau. Maka dari itulah hal tentang fosil ini sangat urgen untuk anda pelajari bareng dan guna kita ketahui. Maka dari itulah ayo kita simak bersama.
Pengertian Fosil
Fosil adalah istilah yang sangat tak asing di dalam dunia sejarah. Fosil adalahbukti peninggalan dari zaman pra sejarah yang sering dipakai untuk penelitian dan riset tentang suasana Bumi masa lampau. Pengertian fosil sendiri adalahjejak atau sisa- saldo makhluk hidup atau organisme hidup yang sudah menjadi mineral atau batu.lalu, organisame yang dapat menjadi fosil ini berupa apa saja?
Makhluk hidup yang dapat pulang menjadi fosil ialah manusia, hewan dan pun tumbuhan. Sisa- saldo manusia, tanda hewan maupun tanaman ini pasti saja yang sudah ditutupi oleh sedimen. Tanaman atau hewan dianggap punah tetapi masih hidup dinamakan dengan sebutan fosil. Kebanyakan yang ditemukan ialah kerangka fosil sebagai shell atau cangkang, tulang dan pun gigi. Bagi fosil jaringan empuk masih jarang ditemukan. Studi ilmu yang mempelajari tentang fosil dinamakan dengan Paleontologi, yang masih dalam ranah ilmu Arkeologi. Lalu, bagaimanakah sebetulnya proses terbentuknya fosil? Kita bakal membahasnya di bawah ini.
Proses Terbentuknya Fosil
Secara umum fosil terbentuk dari proses penghancuran peninggalan organisme yang pernah hidup. Hal ini tidak jarang terjadi bilamana tumbuhan atau fauna terkubur dalam lingkungan yang terbebas dari oksigen. Fakta- kenyataan yang sudah ditemukan, fosil tidak bertahan dalam format aslinya. Maka dari itulah dalam sejumlah kasus, mineral atau evolusi kimia sisa- saldo makhluk hidup dilarutkan sampai-sampai semuanya diolah dalam format cetakan guna mendapatkan format yang lebih serupa aslinya. Sebelum pulang menjadi fosil, pastinya ada sejumlah syarat yang mesti dipenuhi. Hal ini sebab tidak seluruh sisa makhluk hidup dapat pulang menjadi fosil. Setidaknya ada sejumlah kriteria yang dapat dianggap pemfosilan diantaranya sebagai berikut:
- Memiliki usia lebih dari 10.000 tahun yang lalu
- Organisme memiliki bagian tubuh yang sulit
- Terjadi secara alamiah atau proses alam
- Mengalami pelestarian
- Mengandung kadar oksigen dalam jumlah yang sedikit
- Terbebas dari bakteri pembusuk atau pengurai yang bisa menghancurkan sisa- saldo makhluk hidup tersebut.
Itulah sejumlah kriteria yang mesti dipunyai dalam suatu sisa organisme hidup sehingga pantas disebut dengan fosil. Lalu, bagaimanakah proses terbentuknya fosil? Ada sejumlah langkah terjadinya fosil, diantaranya sebagai berikut:
1. Ada organisme yang sudah mati atau terkubur
Seperti yang anda ketahui bahwa fosil terjadi sebab adanya sisa- saldo mikroorganisme yang sudah mati atau terkubur. Nah, terbentuknya fosil ini dimulai dari adanya mikroorganisme baik tanaman atau hewan yang sudah mati atau dapat juga yang terkubur.
2. Jasad dari mikroorganisme itu tertimbun di wilayah yang minim dengan oksigen
Setelah adanya mikroorganisme yang mati, jasad dari makhluk yang sudah mati itu akan tertimbun. Tertimbunnya jasad ini berada di wilayah yang minim bakal oksigen. Atau di wilayah yang tidak banyak kandungan oksigennya. Sedikitnya kandungan oksigen ini akan menciptakan jasad itu tidak cepat hancur. Maka dari itulah proses terbentuknya fosil ini mesti melalui tahapan ini.
3. Terjadi dalam masa-masa yang lama
Salah satu proses terjadinya fosil ini ialah jasad yang tertimbun dalam jangka masa-masa yang lama. Memang guna menjadi suatu fosil membutuhkan jangka masa-masa yang paling lama, bahkan dapat saja sampai bertahun- tahun lamanya. Oleh karena itulah maka terjadinya fosil ini melewati proses dalam jangka masa-masa yang lama.
Nah itulah sejumlah proses terjadinya fosil. Semoga informnasi yang kami sampaikan tentang fosil ini dapat berfungsi untuk anda semua.
Demikian Penjelasan Pelajaran IPS-Geografi Tentang 3 Proses Terbentuknya Fosil: Pengertian dan Penjelasannya
Semoga Materi Pada Hari ini Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi, Terima Kasih !!!
Baca Juga :