Perbedaan-Tornado-Dan-Puting-Beliung

Perbedaan Tornado Dan Puting Beliung

Assalammualaikum, Selamat datang di Kelas IPS. Disini Ibu Guru akan membahas tentang pelajaran Geografi yaitu Tentang “Tornado Dan Puting Beliung“. Berikut dibawah ini penjelasannya:

Perbedaan-Tornado-Dan-Puting-Beliung

Ada tidak sedikit fenomena alam yang tidak jarang terjadi di dekat kita. Mulai dari gejala alam caping gunung, awan bianglala dan masih tidak sedikit lainnya. Bahkan dari sejumlah fenomena alam yang ada dapat menjadi sumber bencana alam yang pastinya merugikan manusia.

Salah satu bencana alam yang lumayan sering terjadi di Indonesia yaitu puting beliung. Sebagian besar dari anda tentu telah tidak asing dengan istilah puting beliung ini. Lalu bagimana dengan tornado? Apakah tornado dan puting beliung tersebut berbeda?

Untuk membalas pertanyaan-pertanyaan tersebut ayo disimak perbedaan dari tornado dan puting beliung di bawah ini!


Perbedaan Tornado Dan Puting Beliung

Berikut ini terdapat beberapa perbedaan tornado dan puting beliung, terdiri atas:


1. Tornado

Tornado atau angin tornado adalah sebuah kolom udara yang berputar dengan cepat, terbentuk dari puluhan awan cumola nimbus, berada salah satu awan cumulonimbus dan permukaan bumi. Kecepatan dari angin tornado dapat menjangkau 100 sampai 200 mil per jam atau selama 160 – 321 km per jam.

Umumnya tornado berbentuk laksana corong kondensasi, pada unsur ujungnya yang menyentuh bumi tampak menyempit, tidak jarang dikelilingi oleh awan pembawa puing-puing.

Jangkauan dari terjangan tornado rata-rata menjangkau 75 km dan menempuh sejumlah kilometer sebelum kesudahannya menghilang. Lebar diameter maksimal dari tornado dapat menjangkau 2,4 km dan bisa bertahan di permukaan bumi lebih dari 100 km.

Di samping itu, lazimnya tornado bakal bertahan selama tidak cukup lebih 10 menit dan bakal menghilang andai sudah mencapai sejumlah mil. Akan namun pernah terjadi tornado dengan durasi yang lumayan lama yaitu 30 menit dengan kecepatan angin lebih dari 300 mil atau 483 km per jam.

Tornado diukur memakai Fujita Scale (FO) dan sudah diperbaharui menjadi Enhanced Fujita Scale (EFO). Tipe kehancuran tornado yaitu dapat menghancurkan pohon-pohon namun sejumlah bangunan tidak merasakan kerusakan.

Tornado terkuat berada dapa skala F5 atau EF5 yang dapat merusak bahkan menghancurkan gedung.

Tornado tidak jarang terjadi di Amerika Serikat dan Kanada unsur selatan. Meskipun begitu tornado pun dapat terjadi di barat laut dan tengah Eropa, Italia, Afrika Selatan, Australia unsur barat dan selatan, dan New Zealand.

Keberadaan tornado telah dapat ditebak kemunculannya mulai dari satu minggu bermula dari bibit, lintasan sampai selesainya. Hal ini diakibatkan radius pergerakannya dapat menjangkau radius ratusan kilometer sehingga gampang dipantau.


2. Puting Beliung

Berdasarkan keterangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), angin puting beliung ialah sebutan lokal terutama di Indonesia guna tornado berskala kecil. Baik tornado maupun puting beliung terjadi di daratan saja.

Namun antara tornado dan puting beliung mempunyai perbedaan yaitu kecepatan angin dari puting beliung dapat menjangkau lebih dari 63 km per jam. Puting beliung bergerak secara garis lurus dan bisa bertahan sekitar 5 menit saja.

Tidak melulu itu saja, arah gerak puting beliung bergantung pada gerakan awan cumulonimbus serta proses terjadinya melulu pada awan cumulonimbus saja, bukan berasal dari pergerakan angin monsun. Selain tersebut puting beliung melulu terbentuk oleh satu atau beberapa kecil dari awan cumulonimbus.

Puting beliung melulu terjadi ketika siang atau senja hari pada musim pancaroba yaitu saat pergantian dari musim kemaru ke musim hujan dan sebaliknya. Angin puting beliung dapat ditafsirkan sebagai angin kencang yang berputar-putar sampai membentuk pusaran.

Berdasarkan keterangan dari BMKG angin puting beliung di Indonesia berskala F0 hingg F1 atau kecepatan tidak cukup dari 117,48 hingga dengan 180,24 km per jam menurut skala Fujita Scale, dengan tipe kehancuran ringan sampai sedang.

Puting beliung bertolak belakang dengan tornado, kemunculannya tidak bisa diprediksi. Hal ini diakibatkan radius atau pergerakannya begitu kecil yakni tidak cukup dari 5 km, sampai-sampai tidak dapat diperhatikan dari satelit.


Demikian Penjelasan Pelajaran IPS-Geografi Tentang Berikut Perbedaan Tornado Dan Puting Beliung, ini Penjelasannya?

Semoga Materi Pada Hari ini Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi, Terima Kasih !!!


Baca Artikel Lainnya:


Posted

in

by

Tags: