Assalammualaikum, Selamat datang di Kelas IPS. Disini Ibu Guru akan membahas tentang pelajaran Geografi yaitu Tentang “Lingkaran Peri“. Berikut dibawah ini penjelasannya:
Mungkin belum tidak sedikit dari anda mengetahui tentang salah satu gejala alam ini, karena tidak bisa ditemukan di lokasi namapun di dunia. Banyak orang menyebut gejala alam ini dengan nama lingkaran peri.
Lingkaran peri ini melulu ada di Afrika Selatan tepatnya di padang rumput Namib, Namibia. Jika disaksikan dari atas laksana tempat tinggi lingkaran peri ini bakal tampak laksana bercak campak. Jumlahnya cukup tidak sedikit dengan diameter lingkaran berkisar antara 2 sampai 15 meter.
Jika didekati lubang-lubang itu tepat sedang di tengah-tengah vegetasi rumput. Yang unik dari lubang peri ini yakni semenjak ditemukan dan dipelajari pada tahun 1971, belum terdapat satupun ilmuwan yang sukses memecahkan masalah tentang asal muasal lingkaran peri ini.
Berdasarkan kisah penduduk setempat, konon lingkaran peri diakibatkan oleh napas dari seekor naga yang hidup di bawah tanah menyembur keluar. Akibatnya sejumlah vegetasi tumbuhan yang sedang di atasnya terbakar dan menyusun pola lingkaran.
Bahkan tidak tidak banyak pula yang menghubungankan gejala lingkaran peri dengan suatu konspirasi laksana pesawat UFO yang pernah tiba di gurun Namib pada malam hari.
Terlepas dari itu, semua ilmuwan yang mengerjakan penelitan terhadap lingkaran peri menyatakan andai lingkaran-lingkaran tersebut diakibatkan adanya radioaktif Bumi ataupun racun berasal dari sebuah tanaman semak Euphorbia yang bisa mematikan tumbuhan lainnya karena sisa tumbuhan ini ditemukan di dekat lingkaran dengan menyusun lingkaran peri.
Tidak tidak banyak pula yang menyatakan jika gejala lingkaran peri ini diakibatkan oleh rayap pasir atau Psammotermes allocerus. Diduga rayap pasir itu memakan akar rumput dan menghisap semua air yang ada di dalam tanah sampai akhirnya menyusun jejak lingkaran.
Penjelasan lain tentang rayap yang bermukim di area gurun Namib yaitu bahwa ada koloni rayap di unsur bawah lingkaran tandus dan diberi batas oleh tumbuhan. Dalam teori ini menuliskan bahwa koloni rayap itu saling menyerang dan menaklukkan satu dengan lainnya, bakal tetapi saat koloni yang berukuran sama saling bertemu, mereka tidak dapat membumihanguskan sehingga terbuat penyangga salah satu mereka.
Terdapat teori beda yang dirasakan masuk akal tentang lingkaran peri yaitu adanya kompetisi pada tumbuhan untuk memperebutkan nutrisi tanah dan air yang ketersediannya paling langka di gurun Namib. Tanaman yang kuat pasti akan menghisap lebih tidak sedikit nutrisi dan air yang berdampak tanaman yang lemah bakal mati.
Antara satu tumbuhan dengan tumbuhan terdekatnya saling mengawal air di permukaan tanah, namun pun mencoba merintangi pertumbuhan dari tumbuhan lain dengan teknik menumbuhkan akar panjang guna dapat mengekstraksi air tanah. Lingkaran berikut yang dipercayai adalahreservoir atau lokasi penampungan air dan pun nutrisi tanah.
Ternyata gejala lingkaran peri tidak melulu ditemukan di Afrika saja. Para ilmuwan menemukan andai terdapat gejala serupa di Australia dan mengupayakan untuk menelitinya. Lingkaran peri di Australia tepatnya di sekitar pertambangan Newman, Australia Barat diketahui andai rayap bukanlah penyebab bercak tandus, tetapi rayap tersebut ialah hasil dari proses abiotik laksana pelapukan mekanik pada tanah oleh hujan lebat dalam siklon, penguapan, dan panas yang ekstrim.
Berdasarkan keterangan dari Dr. Stephan Getzin dari Universitas Göttigen menjelaskan andai celah vegetasi yang diakibatkan oleh rayap pemanen melulu berukuran separuh lingkaran peri serta keteraturannya lebih sedikit. Bagi kebanyakan permasalahan dia tidak mengejar adanya termitaria bawah tanah keras yang terdapat di lokasi lain di Australia untuk menangkal pertumbuhan rumput.
Dari seluruh teori yang ada sampai kini tidak terdapat satupun dari teori-teori tersebut dirasakan benar atau bisa jadi jawaban dari kemunculan lingkaran peri ialah perpaduan dari seluruh teori yang sudah diungkapkan sebelumnya. Hingga sekarang sejak ditemukan sejumlah dekade yang lalu, gejala lingkaran peri tetap masih menjadi misteri.
Demikian Penjelasan Pelajaran IPS-Geografi Tentang Berikut Fenomena Lingkaran Peri Misterius Di Tengah Gurun Nambia
Semoga Materi Pada Hari ini Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi, Terima Kasih !!!
Baca Juga :
- Sumber Daya Alam Negara Laos
- Kitab Peninggalan Kerajaan Majapahit
- Materi Pemberontakan DI/TII
- Materi Masyarakat Majemuk
- Materi Sistem Sosial
- Sumber Daya Alam Negara Myanmar