Assalammualaikum, Selamat datang di Kelas IPS. Disini Ibu Guru akan membahas tentang pelajaran Sosiologi yaitu Tentang “Budaya Politik“. Berikut dibawah ini penjelasannya:
Pengertian Budaya Politik
Budaya politik merupakan pola perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan benegara, penyelenggaraan administrasi negara, politik pemerintahan, hukum, adat istiadat dan norma kebiasaan yang dihayati oleh seluruh anggota masyarakat setiap harinya.
Pengertian Budaya Politik Menurut Para Ahli
Berikut ini terdapat beberapa pengertian budaya politik menurut para ahli, antara lain:
1. Menurut Rusadi Sumintapura
Budaya politik merupakan pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik.
2. Menurut Sidney Verba
Budaya politik merupakan suatu sistem kepercayaan empirik, simbol-simbol ekspresif dan nilai-nilai yang menegaskan suatu situasi dimana tindakan politik dilakukan.
3. Menurut Alan R. Ball
Budaya politik merupakan suatu susunan yang terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi dan nilai-nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem politik dan isu-isu politik.
4. Menurut Austin Ranney
Budaya politik adalah seperangkat pandangan-pandangan tentang politik dan pemerintahan yang dipegang secara bersama-sama, sebuah pola orientasi-orientasi terhadap objek-objek politik.
5. Menurut Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr.
Budaya politik berisikan sikap, keyakinan, nilai dan keterampilan yang berlaku bagi seluruh populasi, juga kecenderungan dan pola-pola khusus yang terdapat pada bagian-bagian tertentu dari populasi.
Ciri-Ciri Budaya Politik
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri budaya politik, antara lain:
- Adanya pengaturan kekuasaan
- Proses pembuatan kebijakan pemerintah
- Adanya kegiatan dari partai-partai politik
- Perilaku dari aparat-aparat negara
- Adanya budaya politik menyangkut masalah legitimasi
- Adanya gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang memerintah
- Menyangkut pola pengalokasian sumber-sumber masyarakat
Ciri-ciri secara umum dari budaya politik di Indonesia, antara lain:
- Konfigurasi subkultur di Indonesia masih beraneka ragam. Keanekaragaman subkultur ini ditanggulangi berkat usaha pembangunan bangsa (nation building) dan pembangunan karakter (character building).
- Budaya politik Indonesia bersifat parokial-kaula di satu pihak dan budaya politik partisipan di lain pihak. Masyarakat bawah masih ketinggalan dalam menggunakan hak dan dalam memikul tanggung jawab politiknya. Hal tersebut disebabkan oleh isolasi dari kebudayaan luar, pengaruh penjajahan, feodalisme, serta ikatan primordial. Sedangkan kaum elit politik sungguh-sungguh merupakan merupakan partisipan yang aktif. Hal tersebut dipengaruhi oleh pendidikan modern.
- Sifat ikatan primordial yang masih berurat berakar yang dikenal melalui indikator berupa sentimen kedaerahan, kesukuan, keagamaan, perbedaan pendekatan terhadap keagamaan tertentu, puritanisme dan nonpuritanisme, dan lain-lain. Di samping itu, salah satu petunjuk masih kukuhnya ikatan tersebut dapat dilihat dari pola budaya politik yang tercermin dalam struktur vertikal masyarakat di mana usaha gerakan kaum elit langsung mengeksploitasi dan menyentuh substruktur sosial dan subkultur untuk tujuan perekrutan dukungan.
- Kecenderungan budaya politik Indonesia yang masih mengukuhi sikap paternalisme dan sifat patrimonial. Sebagai indikatornya dapat disebutkan antara lain, sikap asal bapak senang. Di Indonesia, budaya politik tipe parokial kaula lebih mempunyai keselarasan untuk tumbuh dengan persepsi masyarakat terhadap objek politik yang menyandarkan atau menundukkan diri pada proses output dari penguasa.
- Dilema interaksi tentang introduksi modernisasi (dengan segala konsekuensinya) dengan pola-pola yang telah lama berakar sebagai tradisi dalam masyarakat.
Jenis-Jenis Budaya Politik
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis budaya politik, antara lain:
1. Berdasarkan Sikap yang Ditujukan
Antara lain:
- Budaya Politik Militan
Budaya politik dimana perbedaan tidak dipandang sebagai usaha mencari alternatif yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Bila terjadi kriris, maka yang dicari adalah kambing hitamnya, bukan disebabkan oleh peraturan yang salah, dan masalah yang mempribadi selalu sensitif dan membakar emosi.
- Budaya Politik Toleransi
Budaya politik dimana pemikiran berpusat pada masalah atau ide yang harus dinilai, berusaha mencari konsensus yang wajar yang mana selalu membuka pintu untuk bekerja sama. Sikap netral atau kritis terhadap ide orang, tetapi bukan curiga terhadap orang.
Jika pernyataan umum dari pimpinan masyarakat bernada sangat militan, maka hal itu dapat menciptakan ketegangan dan menumbuhkan konflik. Kesemuanya itu menutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama. Pernyataan dengan jiwa tolerasi hampir selalu mengundang kerja sama. Berdasarkan sikap terhadap tradisi dan perubahan.
2. Berdasarkan Orientasi Politik
Antara lain:
- Budaya Politik Parokial
Budaya politik parokial merupakan tingkat partisipasi politiknya sangat rendah, yang disebabkan faktor kognitif (misalnya tingkat pendidikan relatif rendah).
- Budaya Politik Kaula
Budaya politik kaulamerupakan masyarakat bersangkutan sudah relatif maju (baik sosial maupun ekonominya) tetapi masih bersifat pasif.
- Budaya Politik Partisipan
Budaya politik partisipan merupakan budaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik sangat tinggi.
Budaya Politik yang Berkembang Di Indonesia
ambaran sementara tentang budaya politik Indonesia, yang tentunya harus di telah dan di buktikan lebih lanjut, adalah pengamatan tentang variabel, antara lain:
- Konfigurasi subkultur di Indonesia masih aneka ragam, walaupun tidak sekompleks yang dihadapi oleh India misalnya, yang menghadapi masalah perbedaan bahasa, agama, kelas, kasta yang semuanya relatif masih rawan atau rentan.
- Budaya politik Indonesia yang bersifat Parokial-kaula di satu pihak dan budaya politik partisipan di lain pihak, di satu segi masa masih ketinggalan dalam mempergunakan hak dan dalam memikul tanggung jawab politiknya yang mungkin di sebabkan oleh isolasi dari kebudayaan luar, pengaruh penjajahan, feodalisme, bapakisme dan ikatan primordial.
- Sikap ikatan primordial yang masih kuat berakar, yang di kenal melalui indikatornya berupa sentimen kedaerahan, kesukaan, keagamaan, perbedaan pendekatan terhadap keagamaan tertentu; purutanisme dan non puritanisme dan lain-lain.
- kecendrungan budaya politik Indonesia yang masih mengukuhi sikap paternalisme dan sifat patrimonial; sebagai indikatornya dapat di sebutkan antara lain bapakisme, sikap asal bapak senang.
- Dilema interaksi tentang introduksi modernisasi (dengan segala konsekuensinya) dengan pola-pola yang telah lama berakar sebagai tradisi dalam masyarakat.
Contoh Budaya Politik Di Indonesia
Berikut ini terdapat beberapa contoh budaya politik di indonesia, antara lain:
- Ikut memilih dalam pemilu
- Ikut menyukseskan pelaksanaan pemilu
- Menggunakan hak-hak politiknya secara bertanggung jawab
- Menunaikan kewajiban-kewajiban politiknya dengan sebaik- baiknya.
- Menjauhkan diri dari perbuatan –perbuatan yang melanggar perbuatan hukum
- Menciptakan disiplin dalam segala aspek kehidupan
- Berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan pembangunan
- Membangun hak pilih dengan sebaik-baiknya
- Bermusyawarah untuk menyelesaikan segala permasalahan
- Taat dan patuh terhaddap aturan yang berlaku
Demikian Penjelasan Pelajaran IPS-Sosiologi Tentang Pengertian Budaya Politik Menurut Para Ahli, Ciri, Jenis dan Contoh
Semoga Materi Pada Hari ini Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi, Terima Kasih !!!
Baca Artikel Lainnya:
- Pergerakan Lempeng Transform Membentuk Muka Bumi
- Pengertian Konflik Sosial, Penyebab, Jenis dan Dampak
- Pengertian Banjir, Jenis, Penyebab, Akibat dan Caranya
- Sejarah VOC, Pengertian, Latar Belakang, Hak, Tujuan dan Kehancuran